Senin, 11 Juni 2012

manajemen pendidikan islam


                                                                 
A.         PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM  

               1.Defenisi Manajemen
                      Istilah manajemen mengacu kepada proses pelaksanaan aktifitas yang dilaksakan secara efesien dengan dan melalui pendayagunaan sumbetr daya yang dimiliki.siagian (1978) menyebutkan manajemen adah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan –kegiatan orng lain .
Beberapa pengertian manajemen yang dapat disimpulkan yaitu :
1.Manajemen merupakan suatu usaha atau tindakan kearah pencapaian tujuan melalui sebuah           proses.
2.Manajemen merupakan sistem kerja sama dengan pembagian peran yang jelas.                                               Sistem kerja sama atau sistem organisasi (organizational Systems)  merupakan sistem sosial yang terdiri dari manusia yang berinteraksi satu sama lain dalam aktifitas yang terpola.
3.Manajemen melibatkan secara operasional kontribusi orang-orang,dana,fisik dan sumber-sumber lain nya secara efektif dan efisien.                                                                                                        Manajemenmengorganisasikan dan medayagunakan sumber-sumber fisik dan sumber –sumber lainnya secara efektip untuk mencapai tujuan organisasi .Pengunaan harus terarah dan bertujuan serta memperhatikan prinsip efesien dan ekfetipitas .
Manajemen sebagai sebuah istilah yang sering dipakai dalam dunia bisnis pada dasar nya juga dipakai untuk semua tipe kegiatan yang di organisasikan dan dalam semua tupe .organisasi .Dalam peraktek nya ,manajemen dibutuhkan di mana saja orang bekerja bersama (organisasi)untuk mencapai suatu tujuan bersama.manajemen dibutuhkan oleh organisasi pemerintahan dari atas sampai tingkat RT (Rukun Tetangga ),dibutuhkan oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan .lembaga –lembaga pendidikan,kelompok kerja,dan dalam setiap bentuk kerja sama yang dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.


2.Manajemen Pendidikan islam
     
Istilah Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Memunculkan beberapa asumsi pemahaman antara : Pertam, pendidikan islam yang dalam proses penyelenggaraan nya memakai prinsip-prinsip,konsep-konsep dan teori-teori manajemen yang dalam berkembang bisnis
Kedua,pendidikan islam yang dalam proses penyelenggaraan nya mengunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen yang digali dari sumber dan khazanah keislaman.
Ketiga,pendidikan islam yang dalam proses penyelengaraan nya mengunakan prinsip,konsep,dan teori manajemen yang telah berkembang dalam dunia bisnis dengan menjadikan Islam sebagai nilai yang memadu dalam proses penyelenggaraannya.                                                                                   
                                                                               
                     B.   Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi paling pertama adalah oleh Fayol (dalam Winardi)ia mengidentifikasi lima fungsi manajemen yaitu :planning,organizing,commanding,coordinating dan controling .lima unsur fungsi manajemen yang dikenal dengan dengan POSDCORD.singkatan dari:planning ,organizing ,staffing, directing, coordinating,reporting,dan budgeting.

A.PERENCANAAN
                Perencanan merupakan salah satu hal yang penting yang perlu dibuat untuk setiapusaha dalam rangka mencapai tujuan.karene sering kali pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tampa tampa adanya perencanaan. Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah dari pda tujuan,pemborosan modal yang mengakibatkan gagalnya
semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.
Perencanaan selalu terkait dengan masa depan,dan masa depan selalu tidak pasti, banyak faktor yang berubah dengan cepat,

1.Pengertian Perencaan
            Perencaan adalah penentuan secara matang dan cerdas tentang apa yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rang mencapai tujuan.perencanaan adalah proses mempersiapkan seperangkat keputusan bagi perbuatan dimasa datang .defenisi ini mengisaratkan bahwa perbuatan keputusan merupakan bagian dari pererncanaan.namun proses perencanaan dapat juga tarpikir setelah dan keputusan di ambil,
1.penentuan tujuan dan maksut-maksut organisasi,
2.prakiraan-prakiraan lingkungan dimana tujuan hendak dicapai
3.pendekatan penetapan dimana tujuan dan maksut organisasi hendak dicapai
      Perencanaan memberikan kesempatan kepada admisnitator (pimpinan atau manajer)untuk berenisatif menciptakan situasi yang mengguntungkan organisasi .Tampa perencanaan seorang administator hanya sekedar mereaksi permasalahn yang bermumculan,

2. Sumber – Sumber Perencanaan
            Perencanaan dibuat berdasarkan atas beberapa sumbersebai berikut
a.Kebijaksanaan pucuk pimpinan bahwa perencanaan itu sering kali berasal dari badan-badan ataupun orang –orang yang berhak dan mempunyai wewenag untuk membuat kebijaksanaan
b.Hasil pengawasan yaitu suatau perencaan akan di buat fakta-fakta mayupun data-data dari pada hasil pengawasan suatu kegiatan kerja ,sehinga dengan demikian dibuat suatu perencanaan perbaikan maupun penyesuaian atuapun perombakan secara menyeluruh dari pada rencana yng telsh dilaksanakan.
c.Kebutuhan masa depan ,yaitu suatu perencanaan sengaja dibuat untuk mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah hambatan-hambtan dari rintangan –rintangan guna mengatasi persoalan yang akan timbul.
d. Penemuan –penemuan baru yaitu suatu perencanan yang dibuat berdasarkan studi fakta atau pun yanag terus menerus
e.Prakarsa dari dalam yaitu suatu planning yang dibuat akibat dari inisiatif atau usul-usul sasaran dari kegiatan kerja sama .unuk mencapaian tujuan tetentu
f.Prakasa dari luar yaitu suatu rencana yang dibuat AKIBAT DARI Sasaran maupun kritik-kritik dari orang –orang di luar organisasi atau pun dari masyarakat luas.

3.Katagori perencanaan.                                                                                                                                                             Ada sejumlah katagori perencanaan (planning)yang perlu diketaui di antaranya adalah sebagai berikut :                                                                                                                                                                     - Planning fisik                                                                                                                                                                                     - Planning fungsional                                                                                                                                                                   - Planning secara luas                                                                                                                                                                      -Planning yang di kombinasikan

B.PENGORGANISASIAN

   Penepatan fungsi penggorganisasian setelah fungsi perencanaan merupakan hal yang logis karena tindakan penggorganisasian menjembatani kegiatan perencanaan dengan pelaksanaan organisasi pada tujuan yang hendak di capainya ,untuk merealisir suatu rencana ke arah tujuan yang telah di ntetaptan ,kegiatan itu harus di taat ti oleh setiap orang dalam organisasi dalam bekerja sama mencapai tujuan organisasi
1.Pengertian pengorganisasian
Ada dua batasan yang perlu di kemukakan disini yakni,’organization”atau organisasi “organizing”  
Hicks dan Gullett(1981.321)mengatakan bahwa penggorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas ,tanggung jawab dan wewenang di antra sekelompok orang pengorganisasian adalah penentuan ,pengelompokan ,dan penyusunan macam-macam kegiatan yang di perlukan untuk mencapai tujuan penetapan orang,penyediana faktor.
Organisasi sebagai suatu sistem ,yaitu adanya seperangkat unsur yang saling bergantung dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain.                                                                                          Penentuan jenis-jenis aktifitas kerja untuk mencapai tujuan tertentu pengelompokan aktifitas-aktifitas kerja kedalam pola yang logis (departemensi),untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dan menjamin kelancaran kerja.

2.Unsur-Unsur Organisasi.

                Organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat / menyatukan unsur-unsur sebagai berikut :
a.Manusia (human factor) berupa unsur manusia yang kerja sama,ada pimpinan dan ada yang          dipimpin dan seterusnya.
b.Sasaran,yakni tujuan yang ingin dicapai.
c.Tempat kedudukan dimana manusia  memainkan peran,wewenang dan tugasnya.
d.Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan peran dan kedudukannya yang disusun dalam pembagian tugas .
e.Teknologi,yakni berupa hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sehingga tercipta  organisasi.
f.Li ngkungan,yakni adanya lingkungan yang saling mempengaruhi,misalnya ada sistem kerja sama sosial.

3.Prinsip-Prinsip Pengorganisasian

Prinsip-prinsip pengorganisasian adalah kebenaran –kebenaran yang menjadi pegangan atau pedoman dalam melakukan tindakan pengorganisasian.Hal ini perlu dilakukan agar kesalahan-kesalahan dapat diminimalisasi dan juga agar kesalahan yang dilakukan pada masa lampau tidak terulang lagi.
Prinsip-prinsip organisasi menurut Siagian (1990),yaitu
1.Kejelasan tujuan yang ingin dicapai.
2.Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi.
3.Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi.
4.adanya kesatuan arah
5.kesatuan perintah
6.fungsionalisasi
7.deleniasi berbagai tugas
8.keseimbangan antara wewenag dan taggung jawab,
9.pembagian tugas.
10.kesederhanaan struktur
11.pola dasar organisasi yang relatif parmanen
12.adanya pola pengendelegasianwewenang
13.rentang pengawasan,
14.jaminan pekerjaan
15.keseimbangan antara jasa dan imbalan

4.Proses organisasi   

Proses organisasi dalam suatu perusahaan atau lembaga pendidikan adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas,pengelompokan dan tugas-tugas pengklasifikasian tugas-tugas pendelegasian wewenag di antara prosunil /kariawan perusahaan langkah-langkah manajemen dalam bentuk kegiatan pada proses penggorganisasian.                                                                           Tahap-tahap manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisasian yaitu: a.Sasaran ,manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai.                                                                                   b.Penentuan kegiatan-kegiatan,artinya manajer harus mengetahui,merumuskan dan  menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasidan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang diperlukan yang akan dilakukan.                     c.Pengelompokan kegiatan-kegiatan,artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-kegiatan dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama,kegiatan-kegiatan yang bersamaan serta berkaitan yang terdapat dalam satu unit kerja /satu departemen.                                      d.Pendelegasian wewenang,artinya .manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.                                                                                                                 e.Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah personil pada setiap departemen.                    f. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan tugas-tugas perorangan.                                                                         g. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi, apa yang akan dicapai, apakah line organization, line and staff organization atau function organization.                                                h. Bagan organisasi, artinya manajer/organisator harus menetapkan bagan/stuktur organisasi yang bagaimana yang akan dipergunakan.
5.Teori Organisasi.
           Terdapat dua pendekatan yang diajukan untuk memandang organisasi; pertama pendekatan klasik yang didasarkan pada ‘’ teori mesin’’, kedua, pendekatan yang didasarkan pada hubungan manusiawi, Pendekatan klasik yang didasarkan pada ’’teori mesin’’ memandang organisasi diibaratkan sama seperti mesin yang dionderdilnya setiap saat kalau rusak dapat diganti dan setiap bagian  mempunyai tugas tertentu sesuai dengan fungsinya.                                                                                     Pendekatan klasik ini sangat memperhatikan pembagian kerja spesialisasi dan standar dalam mendesain organisasi, sehingga organisasi yang dibentuk dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Efisien dan efektif artinya agar semua unsur manajemen berdaya guna dan berhasil guna. Pokok utama dari teori mesin ini adalah konsep spesialisasi tugas.


     C.PENGGERAKAN
                Penggerakan pada dasarnya merupakan fungsi manajemen yang komplek dan ruang lingkupnya cukup luas serta berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Penggerakan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen.
1.Pengertian Penggerakan
                Pengertian tersebut diatas tidak jauh berbeda dengan pengertian yang dikemukakan oleh Terry ( 1986) yang mendefisinikan actuating  sebagai usaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan sasaran anggota perusahaan tersebut karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.                          
a.      Motivating  secara implisit berarti bahwa pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dan dengan demikian dapat memberikan bimbingan, intruksi, nasihat dan koreksi jika diperlukan.
b.      Secara implisit pula motivating telah tercakup adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dan tujuan-tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c.       Secara eksplisit dalam pengertian ini terlihat bahwa para pelaksana operatif dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

2. Motivasi
Terry (1986) mengemukakan motivasi adalah perangsangan yang bersumber dari keinginan individu untuk melaksanakan tindakan. Pada dasarnya motivasi berangkat dari motif-motif yang dimiliki oleh seseorang. Motif menurut Harsey dan Blancat (1982) pada dasarnya adalah kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak hati dalam diri seseorang.
Tujuan motivasi dapat disimpulkan sebagai upaya mengarahkan pegawai / bawahan dalam meningkatkan tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya dengan memperhatikan kemampuannya.
3. Kepemimpinan  
Mar’at (1984) mengutip pendapat Browr menyatakan bahwa pemimpin adalah seorang yang memiliki posisi dengan potensi tinggi di lapangan, sedangkan Kartini Kartono mengatakan bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi untuk dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk melakukan usaha bersama mengarah kepada sasaran-sasaran tertentu.

4. Komunikasi

Suatu keterampilan seorang manajer tergantung dari kemampuannya untuk bekerja dengan orang lain, untuk meneruskan ide-ide, menerima saran-saran dan berusaha membentuk suatu kelompok atau unit kerja untuk mendapatkan informasi yang baik, tepat dan benar.
Komunikasi adalah suatu alat untuk menyampaikan ide, pesan, peringatan dan instruksi dari seseorang kepada orang lain agar di antara mereka terdapat interaksi.
         Dari pengertian komunikasi diatas dikemukakan dalam beberapa hal, yaitu
a.       Komunikasi baru dapat dilakukan apabila ada dua belah pihak, pihak pertama yang memberi informasi dan pihak kedua yang menerima informasi.
b.      Komunikasi hanya merupakan alat untuk menyampaikan perintah informasi dari seseorang kepada orang lain.
c.       Komunikasi haruslah dapat dimengerti oleh sipenerima sehingga menimbulkan interaksi. Jika komunikasi dimengerti maka pelaksanaan tugas akan benar.

d.      Pengendalian

Fungsi pengendalian/pengawasan merupakan unsur manajemen untuk melihat apakah segala kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang digariskan dan di samping itu merupakan hal yang penting. Atau suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap pelaksana terutama yang memegang jabatan pimpinan. Tanpa pengawasan pimpinan tidak dapat melihat adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman yang lalu.
Prinsip-prinsip pengendalian;
Prinsip pengendalian terhadap masa depan (principle of future control)pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan ,penyimpangan ,perencanaan yang akan terjadi ,baik pada waktu sekarang maupun pada masayang akan datang

Prinsip-prinsip pengendalian langsung:

Pengendalian dilakukan oleh manajer atas dasar atas manusia itu sering berbuat salah, perencanaan ialah mengusahakan sedapat mugkin para petugas memiliki kualitas yang baik

Prinsip- prinsiprepleksi perencanaan

Pengendalian harus dilakuakn sesuai dengan struktur organisasi .
Manajer dan bawahanya merupakan sasaran untuk melaksanakan rencana dengan demikian pengendalian yang efektif harus di sesuikan dengan besarnya wewenag manajer sehigga mencerminkan struktur organisasi.

Prinsip-prinsip pengendalian induvidual
Kepada kebutuhan informasi setiap manajer ,

Prinsip standar
Prinsip pengawasan
Prinsip pengecualian
Prinsip pengendalian fleksibel
Prinsip peninjauan kembali
Sistem kontrol harus di tinjau berkali kali agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan
Prinsip tindakan
Dapat digunakan apabila ada ukuran rencana organisasi ,staffing dan directing

3.proses pengendalian
                Pengendalian dapat dilakukan melalui tahap-tahap yang telah di tentukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun sebelumnya ,Seorang manajer dapat melakukan fungsi pengendalian dengan baik ,jika mengetahui tahap-tahap tertentu proses pengendalian atau dapat melalui tahap berikut
a.Menentukan standar –standar atau dasar untuk melakukan kontrol.
b.Mengukur pelaksanaan kerja
c. membandikan pelaksaan dengan stndar dan menentukan deviasi-devuiasi bila terjadi atau ada
d.Melakukan tindakan perbaikan jika terdapt penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan tertentu sesuai dengan rencana